Senin, 23 Februari 2009

I'm proud of you dik Miaku sayang.....

Untuk Sebuah Rasa Yang Telah Pergi,
( for my friend W-One)

Allahu Ya Rahman Ya Nurul Qolbi, Berikanlah aku Nur Cahaya Mu agar bisa mengambil tindakan yang tepat dalam hidup ini, merasakan ketenangan jiwa, menjadi lebih dewasa, bisa melihat kenyataan apa adanya, dan merasa bahwa aku masih punya 999 pintu hati lainnya pada saat aku kehilangan 1 pintu hati yang telah pergi.

Duh Gusti Allah, maafkan jika aku sudah lama berkubang dalam nafsu, terlalu memaksakan kehendakku, mungkin juga menganiaya diri dan menyita hidupku dengan seseorang yang membuatku selalu menomorduakan diriMU, pintu hati tertutup dan matapun seakan buta hingga tak tampak kebenaran, cahaya terang tak dapat masuk, yang ada hny pesona semu yang memenjarakan.

Duh Gusti Allah maafkan jika aku lupa bahwa saat aku mencintai setiap makhlukmu sejatinya aku harus memasuki rumah hati mereka dari pintunya, pintu utamanya yaitu mencintai Mu Ya Allah dan Rasul Mu Muhammad, pintu kedua dengan Birrul Walidaini, pintu ketiga yaitu tahu bagaimana menghargai dengan cara yang baik untuk setiap rasa yang telah diberikan orang – orang yang telah menyayangiku.
Dengan Ke Mahabijaksanaan Allah, Dia Yang Penyayang telah menasehatiku lewat mulut lembut Najla Mahfuzh dan Pak Bayu Satrio Utomo dan aku ingin membaginya untuk setiap orang yang sangat menyayangiku (especially I dedicated to tita mahargya, dian mira, dan rusneni sitio). Pak Bayu bilang jika kamu sedih, pejamkan mata dan ucapkan dalam hati :
Apapun yang terjadi, apapun yang tengah aku hadapi, Allah itu baik dan sangat – sangat baik kepada diriku
Sering – seringlah ucapkan dalam hati, aku sambung rasa dengan Allah
Katakan pada hatimu, aku perintahkan semua nafsu amarah, lawamah ,malhammah, mutmainnah, radhiah dari diri ini untuk tunduk, patuh dan menyerah pada Allah.
Moga cerita nyata dari ku yang aku alami di bawah ini ini bs menginspirasi :
Aku memanggilnya “one”, kok pas ya dia si sulung nomor satu dr 3 bersaudara, yang selalu jadi be the one in my heart selama 2 tahun ini. Dia memanggilku mia yg baik, mia yg tulus, mia yang sahabatku terbaikku, mia inspiratorku. Lidah memang tak bertulang. Di mataku selalu silau bila one ada, padahal dia bukanlah matahari, aku harusnya sadar dia hny lah sebuah lilin dr milyaran Nur Ke Maha-an NYA. Begitu silaunya, hingga aku selalu menutup mata, dan lupa bahwa dia hanyalah sebuah lilin, yang hanya sebentar memberi cahaya pada hati ini dan suatu saat akan meleleh, redup dan mati. Hati ini selalu basah dan sejuk bila one berkata, Begitu sejuk hingga aku selalu senang memandangi setiap deburannya, dan terlupa bahwa dia hanyalah laut, yang bisa pasang dan surut. Aku lupa jika terlalu lama berdiri memandanginya, ombaknya bisa menghanyutkanku.
Tuhan aku bertahan tujuh bulan untuk tak bertemu dengannya, walau dia membujuk, walau dia merajuk demi sebuah pertemuan yang mana sebenarnya sangat mudah kulakukan mengingat kami hanya dibentangkan oleh jarak 18 km, aku bertahan agar mata ini tidak buta, agar akalku tidak tenggelam oleh berjuta kasih yang one berikan, berjuta harapan yang one taburkan, berjuta kelembutan yang one hembuskan. Aku tetap bertahan, karena aku tahu one belum bisa menerjemahkan perasaannya kepadaku ke dalam realita yang sesungguhnya dan one belum teruji niat ketulusannya di balik itu semua. Kadang dia seperti mengulurkan tangannya ketika aku jatuh, tapi ketika aku berusaha meraihnya secepat itu pula dia menggenggam tangannya, terkadang aku merasa seakan –akan dia membungkukkan badannya dan meletakkan kepalanya di pangkuanku untuk kubelai, tapi ketika aku kan mencoba meraihnya secepat itu dia membalikkan badannya, hingga aku hanya melihat punggungnya.
One saat itu kamu bilang akan bertemu denganku, kamu begitu rindu dengan perjumpaan itu, padahal pada saat yang sama kamu sudah punya rencana untuk menikahi seorang gadis dan aku tak tahu, Sungguh aku baru tahu hari ini, dan itu bukanlah darimu. aku tak tahu benar atau tidak, jadi atau tidak, tapi nuraniku berkata cukup sampai disini. Kamu meninggalkan semua kenangan yang kau tanam dalam pekarangan hati ini tanpa peduli dan tanpa menoleh ke belakang lagi, tahukan kamu one di pekarangan itu kini tumbuh pohon yang akarnya telah menghujam, disetiap rantingnya telah berbuah, dan daunnya berseling – seling dengan bunganya. One jika kamu tahu, walau hati ini telah terbakar karena api kilat yang kamu hujamkan ke bumi jantungku, aku maafkan one, sungguh aku maafkan dirimu one, sekarang aku tengah belajar bagaimana belajar dengan benar arti memaafkan dan mahalnya keikhlasan. One mungkin kita berdua masih harus banyak belajar tentang arti “kedewasaan kasih”. Tahukan dirimu One bahwa Tuhan mengajarkan artinya padaku lewat dirimu one. Walau berat, tapi disitulah hikmah tersingkap, ilmu tercurah, pemahaman dibentangkan, pintu mata hati dibukakan.
“One saat aku merasakan tak berdaya karena kau tinggalkan, saat itu aku belajar bahwa hidupku tengah ditempa untuk bisa lulus dalam setiap kesadarannya”
“Saat aku menerima rasa tidak nyaman menghujam batin ini karena harapan yang tak pasti darimu, aku baru tahu mahalnya nilai perjuangan dari ikhlas “.
“Saat aku menerima keegoisanmu aku mempelajari arti sebuah kesabaran”.
“Saat aku menerima ketidakpeduliaanmu aku belajar arti “memberi tanpa harus menerima”.
“Saat aku melihat banyak orang menyerah dan putus asa dalam masalah yang sama, aku belajar arti syukur, bahwa aku tidak tenggelam dan buta, “dan aku bersyukur tidak merasakan kerugian yang lebih besar lagi dari semua ini”
Dengan cahaya gemintang- nya Allah SWT yang Maha Lembut dan Maha Cemerlang, yang sinarnya melampaui batas akal dan badan diri ini serta seluruh alam semesta tempatku bernaung, dengan kekuatan KUN FAYAAKUN – nya Allah yang melebihi kedipan mata, aku ijinkan diriku untuk bahagia, aku ijinkan dirimu one dan semua kenangan tentangmu one terbang dan lepas seperti burung yang telah lama ku genggam. Aku ijinkan diriku dan dirimu bahagia.
Untuk semua wanita di dunia aku ingin membagi setiap hikmahnya,
Jangan pernah memberikan perasaan kita secara cuma – cuma, hargailah setiap perasaan kita sehingga tak ada pria yang akan mengabaikannya, jika memang dia cinta sejatimu sekali lagi dia akan masuk ke wilayah hatimu melalui pintu utama yaitu ketulusan dan keluargamu. Rasakan dan dengarkan dengan hatimu apa dia sudah melalui pintu itu. Jika dia memang cinta sejatimu yang telah tertulis dalam Kalam Allah sebelum diri ini tercipta dia akan datang dengan sendirinya karena melihat keindahan pribadi kita dan kita tidak harus berkorban apapun.
Untuk Setiap pria di dunia, belajarlah arti kedewasaan dalam memberi cinta, fitrahnya wanita itu tercipta memang merupakan makhluk yang mempunya seribu hati, sehingga para pria bisa masuk dari pintu yang mana saja yang pria sukai, tapi jika para pria telah mencoba memasuki satu pintu saja dari seribu pintu itu dan sekali saja para pria mencoba meninggalkannya begitu saja tanpa berusaha menutupnya kembali, maka Tuhan akan memberikan kecerdasan pada setiap wanita yang Tuhan beri petunjuk untuk berpikir bahwa ia masih mempunyai 999 pintu lainnya yang dengan ketegarannya para wanita akan bangkit untuk membuka satu lagi pintu dari ratusan pintu lainnya yang masih tertutup dan suci untuk bisa memberi cinta dan dicintai, dan para wanita akan berkata apalah artinya satu pintu yang kalian rusak jika dibandingkan 999 pintu yang bercahaya yang masih kami punyai.

With Love Always : Mia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar